Monday 29 October 2012

The Sorceress; The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel #3

Judul: The Sorceress, The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel #3
Pengarang: Michael Scott
Penerjemah: Muhammad Baihaqi
Editor: Nadya Andwiani
Korektor: Endah Sulwesi
Ilustrator Cover: Michael Wagner
Terbitan: Edisi Inggris, Mei 2009; Edisi Indonesia, Maret 2010
Harga: 87.500


Sekarang si kembar sudah dibangkitkan, Sophie sudah menguasai sihir angin dan api, Josh belum menguasai sihir apapun, dan Nicholas berencana mengajarkan sihir air pada Gilgamesh, dan kembali ke San Francisco. Tapi masalahnya, apakah Gilgamesh mau mengajarkannya? Gilgamesh adalah manusia abadi tertua, sekitar 10.000 tahun dan karna banyak yang ia ketahui maka ia menjadi gila dan pelupa.
Baru saja Nicholas, Sophie dan Josh sampai di London, makhluk-makhluk mengerikan sudah menyergapnya, mereka pun tidak berniat untuk menggunakan aura karena memakai aura dapat memberitahu kepada makhluk-makhluk lainnya dimana mereka berada. Lalu bagaimana caranya? Baca!
Saint-Germain meminta Palamedes untuk membantu Nicholas dan si kembar, walau Palamedes tidak memihak manapun, tapi karena si kembar akhirnya ia menyanggupi permintaan itu. Walau di awal sikapnya yang menyudutkan Nicholas, bahwa sebenarnya, sebelumnya sudah ada pasangan kembar lain, yang mengakhiri hidupnya dengan gila, mimpi buruk bahkan mati ketika saat pembangkitan. Tentulah Sophie dan Josh merasa takut dan marah pada Nicholas.
Tak disangka-sangka, William Shakespeare berada di tanah milik Palamedes. Tanah Palamedes dulunya adalah pabrik mobil yang bangkrut, namun sekarang ia membuat istana beserta benteng pertahanannya dari besi yang asalnya dari mobil. Nicholas mengira Palamedes menkhianati mereka karena ada Shakespeare. Shakespeare adalah murid sang Alchemyst tapi ia berkhianat dan menjadi murid sang Magician, tapi John Dee mengkhianati Shakespeare, maka dari itu ia berpaling kembali mendukung Nicholas.
Shakespeare membantu mempertemukan Nicholas dengan Perenelle yang masih di Alcatraz melalui scarying, ia melihat perenelle melalui monitor sedangkan Perenelle melihat Nicholas melalui air yang berkumpul dari bekas jaring laba-laba. Aopa yang dibicarakan? Baca!
Dan tiba-tiba keluar cakar menyentak ke arah Perenelle dari belakang air, Nicholas panik dan memusatkan diri agar dapat meyalurkan aura untuk Perenelle, dibantu oleh si kembar. Tapi penyaluran aura tersebut membuat berbagai macam makhluk mendatangi mereka, ada Jhon Dee, Bastet bahkan Cernunnos (Dewa Bertanduk) apa mereka akan kabur? Atau bertahan melawan?
Para tetua gelap mengirim Matchiavelli untuk membunuh sang Sorceress di Alcatraz. Sekarang Alcatraz masih ada Spinx dan monster lainnya yang sedang tidur, juga Nereid di laut menjaga agar tak ada yang kabur. Bagaimana dengan Morrigan? Dan akankah Perenelle berhasil keluar dari Alcatraz?
Dan bagaimana dengan Scathach dan Joan yang terjebak di ........................... ?
Akankah Gilgamesh menyanggupi permintaan Nicholas untuk mengajari si kembar sihir air?
Dan bagaimana dengan pedang Clarent?

Ada tokoh baru di buku ini, yakni Gilgamesh, Palamedes, William Shakespeare, Billy the Kid, Dewa bertanduk, Badb dan Macha yang satu tubuh dengan Morrigan, tetua gelap Dee dan Matchiavelli pun ikut mengambil bagian walau hanya lewat suara telepon.
Plot yang menarik yang membuat penasaran setiap beranjak ke bab selanjutnya, aksinya yang melibatkan banyak makhluk bertarung. Sangat suka dengan penggambaran detailnya yang lengkap dan mudah dipahami, tidak membosankan!
Sayangnya, apa yang Scott gemparkan bahwa Gilgamesh gila, tidak tampak terlalu gila, apa yang digemparkan hasilnya selalu cukup puas, tapi tidak sangat puas, kurang dikit aja. Tapi secara keseluruhan ini buku bagus banget, Stonehenge yang tua berada di London. Mengingatkan akan sejarah yang ada di dunia, buku ini bermanfaat, kita dapat ilmu baru tentang para tokoh dan tempat-tempat sejarah menariknya juga.
Ada satu typo yaitu menggunakan tanda kutip 2x (") tidak menggang memang, tapi dari buku sebelum-sebelumnya tidak ada typo. Dan bekas tinta yang kayak bekas coretan juga sebenarnya meresahkan apa buku ini benar baru, atau sebenarnya bekas dan di plastik ulang? Hehe, oke itu aja. Sekali lagi, buku ini sangat menarik!

Cover! Di tengah aku yakin gambar pedang Clarent dan Excalibur yang disatukan! Dengan dikelilingi air melambangkan pembelajaran sihir air untuk si kembar. Kiri atas ada lambang laba-laba yang kata aku menjelaskan tentang Tetua Aerop-Enap yang membantu Perrenelle. Lambang kanan atas curiganya sama pangkal pedang soalnya di balik buku aja lambang ini dengan lambang di buku sebelumnya, The Magician, berdekatan tapi entah sih ._. Lambang kiri bawah itu menggambarkan Stonehenge dan lambang kanan bawah rusa itu kayaknya menjelaskan Archon, Dewa bertanduk, Archon itu lebih tua dari para Tetua lho! Di balik buku ada 3 lambang, pertama yang di sampul kanan atas, kedua yang di sampul buku sebelumnya dan ketiga jam pasir yang kayaknya mereka terburu-buru oleh waktu yang semakin dekat.
Dan tentang lambang kanan atas yang kata aku mirip pangkal pedang kayaknya salah soalnya liat gambar ditengah aja bedaaa hehehhe

Thursday 25 October 2012

kalau jadi tua...

aku punya dua cerita. tenang, lumayan sedikit kok tulisannya, gak bakalan panjang, hehe.
 cerita pertama yaitu sekitar jam enam sore tadi, aku masih ada di jalanan menuju pulang. Bahkan buka puasa tadi aja mampir dulu ke **mart untuk beli minuman dan makanan pengganjel laper hehe. oke setelah itu pas mau naek angkot, ternyata masih ada kakek renta yang masih menaiki tangga angkot, gerakan kecil yang beliau lakukan sangaaaattt lah lambat. Aku diem nunggu si kakek dengan sabar. Tapi karena lama, si supir dan si kenek menyarankan untuk kakek tadi naik di depan angkot aja, jangan di belakang biar lebih cepet. si kakek entah itu diam berpikir atau kesulitan bergerak beberapa saat. Dan akhirnya kakek tadi duduk dengan tenang di depan.
waktunya turun angkot. kakek tadi dengan segenap tenaganya berusaha untuk keluar dari angkot, bahkan karena jalanan sempit angkot ini ngebuat mobil-mobil lain terhenti menunggu dan macet beberapa saat juga. emang lamaaaa banget. terus ibu-ibu yang di sebelah aku malah ngomel gini "padahal deket, kenapa gak duduk di belakang aja sih si kakek teh". pengeeeennn banget bilang ke ibu itu kalo aja si kakek duduk di belakang mungkin dia bakalan makin lama untuk turun. tapi aku gak berani jawab, males debat soalnya keburu kesel sama perkataannya. apalagi di angkot, malu-maluin hehe.

ya, ampun, sesulit itukah menggerakkan badan sendiri jika aku sudah tua? sesulit itukah memikirkan kata-kata sederhana untuk dicerna ke otak? bahkan dengan penglihatan agak kabur, apakah aku bisa bertahan dengan kondisi seperti itu? apakah aku tidak akan marah dengan omelan tanpa dipikir tersebut? atau malah akan sakit hati? masih adakah orang yang peduli padaku jika aku sudah tua? yang bahkan aku mungkin akan disebut makhluk paling membosankan karena hanya beraktifitas sedikit dan lama, siapkah aku?
ini cerita kedua,


udah ditonton? gimana kesannya? atau gak mau streaming? nih aku kasih cerita lewat tulisannya, buka websitenya sendiri ya. pertama nonton ini tuh kemarin hari rabu pelajaran bahasa inggris kalo gak salah. haaaa terharu banget! pengen nangis tapi malu, hehe. kita harus sadar apa yang dilakukan orang tua, kasih sayang yang mereka berikan sejak kecil, kesabaran yang mereka hadapi ketika kita saat nakal atau ngeselin. dan kita harus bercermin ke itu semua, orang yang sudah tua itu sebenernya kembali ke saat ia kecil, bahkan bayi. ia mulai berjalan dengan perlahan, bahkan makan pun ada yang harus disuap, giginya udah tinggal dua bahkan ompong. dan kita harus makluminnya, giliran kita untuk berganti posisi untuk mengurusnya. dan tolong jangan buat dia sedih, karena jika saat kamu berada di posisinya, itu mungkin akan sangat menyakitkan. dan tolong jangan gunakan nada tinggi membentak, selain tak sopan itu juga menyakiti perasaan. memangnya kamu mau dibentak-bentak orang? ah pokonya kamu wajib nonton atau baca ceritanya!
oke, itu sebenernya keluar dari cerita, ceritanya sendiri kamu bisa dapet di sini. Dan sekali lagi kamu wajib melihatnya!

Tuesday 23 October 2012

The Magician: The Secret of Immortal Nicholas Flamel #2

Judul: The Magician: The Secret of Immortal Nicholas Flamel #2
Pengarang: Michael Scott
Penerbit: Matahati
Tahun Terbit: 2009
Tebal: 580 halaman
Genre: fantasy, adventure, action
Harga: Rp 74.000,-

Buku kedua ini bisa dikatakan lebih seru lagi dibanding yang pertama. Aksinya pun jadi semakin sering, dan yang bikin gereget lagi yaitu pas lagi penasaran dan tegangnya eh pindah bab, terus seperti itu yang membuat pembaca jadi makin penasaran dan gak mau berhenti baca selain karna udah tengah malem ngantuk atau harus ngerjain pr ._. Hehehe.
Pada tanggal 2 juni nicholas, scathach, dan si kembar berada di paris yang asalnya berada di San Francisco melalui gerbang ley. Baru sampe Paris pun, udah ada serangan dari Matchiavelli, tapi untungnya dengan keterampilan mereka terutama Sophie yang memiliki kekuatan setelah dibangkitkan dan diberi ingatan oleh penyihir Endor(dibuku satu). Selain itu mereka juga dicari oleh berbagai macam polisi RAID Prancis(?)
Berkat bantuan Penyihir Endor, akhirnya Saint-Germain, murid Nicholas Flamel membantu mereka berempat, dan membawanya ke rumahnya, dan ternyata di rumah tersebut ada Joan of Arc! Yang adalah istri Saint-Germain dan sahabat Scathach. Selain itu, Nicholas juga mengambil pedang Clarent (kembaran pedang Excalibur milik John Dee yang waktu itu digunakan untuk menghancurkan Yggdrassil) dan menyerahkannya kepada Josh karena hanya dia yang belum punya kekuatan, dan Nicholas juga memberikan dua lembar terakhir codex kepada Josh.
Minggu 3 juni, setelah beristirahat dan belajar mengendalikan aura Sophie dan pedang Clarent untuk Josh, tiba-tiba muncul Nidhogg(bayangkan dinosaurus dengan ular digabungkan) yang datang bersama Disir yang atas perintah Dee dan Matchiavelli. Dan masih banyak kejadian seru lainnya. Di Kotakombe, di Notre Dame.
Ada juga tokoh lainnya, seperti Dewa Perang, yang selama ini berda di jantung kotakombe dengan aura yang dibatukan oleh penyihir Endor dulunya, ada kisah dibaliknya juga lho! Dan matchiavelli! Aku suka banget sama karakter dia yang bengis licik cerdik, suka deh sama tokoh jahat satu ini. Kalo Dee bertarung dengan segala cara walau banyak korban yang tak bersalah, Matchiavelli bertarung dengan cerdik dan tidak menginginkan banyak korban, cukup sasarannya saja yang terluka parah.
Ah ya, bagaimana dengan Perenelle? Perry masih berada di Alcatraz, mungkin Dee salah memenjarakannya, karena Alcatraz penuh hantu dan Perry dapat berkomunikasi dengan hantu! Dan berkomunikasi dengan hantu tidak menggunakan aura, ia melakukan cara ini untuk kabur dari Sphinx yang menguras aura si Sorceress. Dan tiba-tiba Morrigan datang dengan maksud membunuh Sorceress, tapi akankah ia berhasil?
Senin 4 juni, Nicholas pergi ke London naik kereta.
Cover! Masih gak ngerti sama covernya, tapi lambang kupu-kupu di sebelah kiri bawah kayaknya menyampaikan tentang Saint-Germain. Di tengah gak tau lambang apa, tapi sebelah kirinya lingkaran dalam lingkaran adalah cara untuk mengaktifkan sihir api Sophie, sudah jelas karna gambar di tengah dikelilingi api. Lambang di kanan bawah bingung, apa itu tombak? Atau pengkal pedang Clarent? Entah-_- Tapi lambang freemasson adalah yang paling tidak aku mengerti, anyone can describe for me?
Detailnya keren! Scott ini bikin detailnya bagus, rinci gitu, jadi jelas si tokoh lagi apa-apa dengan sekelilingnya. Suka banget, padahal detail itu paling sulit dalam menulis kata aku-_-
Plotnya! So pasti keren! Baca aja yaaaaa, itu juga udah lumayan kok aku ceritain, eh, apa itu masuk spoiler gak? Soalnya hampir seluruh aku cerita walau gak detail xoxoxo.

kutipan quote yang aku ambil
"Bukankah kau dulu pernah bilang padaku: tunggu sebelum bergerak, lihat sebelum melangkah, dan amati segala hal?"
"Aku percaya ada sisi baik dalam diri setiap orang," Flamel berbisik, "bahkan dirimu."
"Ayahku bilang kita bisa belajar dari kesalahan kita"
"Teman memang penting," Scathach  mengiyakan, tangannya meremas lengan Sophie dengan lembut. "Tapi teman-teman datang dan pergi, sementara kau selalu punya keluarga."
"Setiap tindakan memiliki konsekuensi....."
"Orang bisa berubah," Joan berkata. "Tak ada orang yang tetap sama."
"....mereka sudah benar-benar nekat. Dan orang nekat berani bertindak bodoh."
Pengalaman mengajarkan kepadanya bahwa orang sering bicara sekadar untuk mengisi kesunyian dalam suatu percakapan,...
Ada pepatah: keuntungan datang kepada mereka yang sabar."
Dan rating yang aku kasih untuk buku ini yaitu 4,5 dari 5 bintang ;)