Sunday, 26 August 2012

BACK TO THE PAST [Yustie Amanda]

gambar dari sini dengan sedikit editan saya
Judul: Seandainya...

"Nin, Shanin kamu kenapa?" Tanyamu padaku. 
Aku hanya melihatmu  terpana. Siapa lelaki tampan dihadapanku ini, dan kenapa kamu bisa  mengenaliku yang bahkan aku belum pernah mengenalimu sama sekali. Dan tunggu, kenapa aku ada di taman, bukankah aku sedang di perpuskaan  melihat-lihat buku, dan aku mengambil buku bersampul coklat usang itu,  membukanya dan... 
"Nin, jangan bengong aja hey." Katamu lagi menyadarkanku.  
"Er, hai, maaf, apa katamu?" Tanyaku linglung. 
Di sinilah aku menyadari semua, aku terbawa ke masa lalu, entah ini  dimana tapi semua orang di sini mengenalku. Dan yang mengejutkanku ini  tahun 1912, seratus tahun sebelum tahun 2012 yang baru saja beberapa  menit lalu aku lewati. Ya, terdengar sangat tidak masuk di akal  tapi di sinilah aku sekarang. Mencoba mengingat-ingat kejadian sebelum  aku terhempas ke sini, ke masa lalu. 
* 
"Nin, aku suka kamu. Err, bukan, aku mencintaimu....sepenuh hatiku. Emm, mau gak kamu jadi pacar aku?" ucapmu tulus padaku. 
Ya, aku mau jadi pacarmu, mau sekali, sejak pertama aku melihatmu, aku  yakin aku suka padamu, dan setelah tinggal di sini selama 2 bulan aku  semakin yakin, rasaku terhadapmu bukan hanya sekadar suka lagi,  melainkan cinta. Ya, cinta. Tapi bagaimana jika aku kembali ke asalku,  ke tahun 2012. Memang aku belum tahu caranya hingga sekarang tapi aku  takut, aku tidak mau membuatmu sedih.  
* 
Aku  menghembuskan nafasku bahagia, aku telah berhasil membawa anak kita,  anakku dan tentunya anakmu juga, lahir ke dunia ini. Seorang anak  perempuan yang sangat mirip denganku katamu, tapi mengapa wajahmu  memasang raut sedih seperti itu? Bukankah sudah pernah kukatakan bahwa  aku tidak suka dan tidak mau melihat raut wajah seperti itu?  
"Selamat Pak, anaknya perempuan, sangat mirip dengan ibunya. Tapi, maaf, ibunya tidak tertolong." 
Sontak aku kaget, aku...tidak tertolong. Dan udara seperti menghilang  enggan masuk ke paru-paruku, sesak. Aku terpilin hingga terjatuh ke kursi tempatku  melihat buku coklat usang ini. Tunggu, buku ini...bukankah aku sedang berada di ruang operasi untuk melahirkan anakku dan anakmu. Tapi kenapa sekarang?  
 Aku melihat ke buku usang ini, tertulis 'Catatan Kehidupan Shanin' aku  membukanya lagi dan tak ada yang terjadi seperti sebelumnya ketika aku  terhempas ke masa lalu. Kubaca dan akhirnya aku tahu, buku itu  menceritakan anak kita. Kamu memberikan nama pada anak kita dengan  namaku, karena ketika kamu melihat padanya, kamu seperti melihatku. Dan  aku merasa bersalah yang teramat karena telah membuatmu sedih, padahal  aku tidak mau membuatmu seperi itu, dan sekarang malah aku yang  membuatmu sedih. 
* 
Seminggu setelah aku kembali ke  tahun 2012, aku masih dirundungi ingatan ketika kamu bersamaku. Aku tak  menyangka aku akan kembali ke masa sekarang, bahkan aku sudah melupakan  masa sekarang karena aku berada di masa lalu sudah empat tahun, dan aku  sangat bahagia melewatinya. Lalu tiba-tiba saja aku berada disini lagi,  dan aku tak percaya aku kembali ke sini dengan hanya melewatkan satu  detik! 
Bruk 
"Maaf, aku tidak sengaja, kamu gak papa?" Tanyamu padaku sembari membantuku berdiri. 
 Tunggu, kamu? Benarkah? Aku sangat bahagia melihatmu disini lagi,  peduli amat tentang kenapa kamu bisa di sini. Aku pun tidak  menyia-nyiakan kesempatan bertemu denganmu, di masa sekarang. 
* 
"Nin, aku sayang kamu. Err, bukan, aku mencintaimu....sepenuh hatiku. Emm, mau gak kamu jadi pacar aku?" ucapmu tulus padaku.  
  Kata-kata itu lagi, akankah kehidupanku di masa lalu itu akan terulang  di masa sekarang? Aku ingin sekali mengatakan ya, tapi lidahku seolah  tak menurut dengan kemauanku. Aku terlalu takut mengetahui ketika aku  melahirkan anak kita, aku akan mati. Aku tahu aku egois, aku takut mati  tapi kumohon...mengertilah. Maafkan aku telah membuatmu terluka. 
* 
Empat tahun pun terlewati dan selama itu pula aku merasakan sakit karena aku tak mengatakan 'ya'. 
Kini kamu berada di pelaminan, bersama wanita yang kamu pilih. Entah bagaimana aku tidak bisa melupakanmu secepat kamu  melupakanku. Ah tentu saja, aku mengenalmu sejak aku berada di masa lalu  dan kamu, baru mengenalku sejak aku kembali dari masa lalu. Tentu saja  kamu lebih mudah melupakanku. Aku iri, iri sekali dengan kamu yang  dengan mudahnya melupakanku, dan aku juga iri dengan wanita yang berada  di sampingmu sekarang. 
Seharusnya aku tidak iri karena aku  pernah merasakannya di masa lalu, tapi aku akui aku egois, tak mau ada  orang lain selain aku yang seharusnya di sampingmu. Tapi aku tak bisa  berbuat apa-apa lagi. Kamu bukan milikku lagi.  
* 
 Dan ajalpun menjemputku, meski aku tidak melahirkan anak kita, ajal  tetap akan datang. Seharusnya aku tahu itu. Tapi keegoisanku  menghancurkan segalanya, seandainya saat itu aku mengatakan 'ya'.  Mungkin takkan sesakit ini.
 ***

bagi yang mau ikutan, lomba ini berhadiah dua paket buku outlander 1&2. Deadline sampe 31agustus 2012, jam 09.00 lengkapnya disini

9 comments:

  1. baguuus :) jadi pingin ikutaan hahahaha.. semoga menang yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. bagusss,,,sangat meyakinkan,,,hehehe

    ReplyDelete
  3. Cakep... Beneran deh! Suka bgt bagian ini

    "Empat tahun pun terlewati dan selama itu pula aku merasakan sakit karena aku tak mengatakan 'ya'."

    ReplyDelete

pembaca yang keren adalah pembaca yang meninggalkan jejak :D
tapi tolong, jangan komen iklan atau promosi ya!