Showing posts with label wejangan. Show all posts
Showing posts with label wejangan. Show all posts

Monday, 23 November 2020

Quarter Life Crisis

Heyho blogwalker!!

long time no see, rasanya sangat lama sekali tidak bersentuhan dengan yang namanya blog. Tapi, mari kita bernostalgia sedikit dengan beberapa curahan hati di bawah ini, hehe.


Jadi, pembahasan kali ini yaitu mengenai Quarter Life Crisis, yang mana biasanya terjadi krisis-krisis secara berturut-turut nan menyebalkan yang menimpa warga-warga berumur 25 tahun. Namun, sebuah fakta lain memperlihatkan bahwa tidak perlu di umur 25 tahun kalian merasakan krisis ini, karena saya sendiri pun yang masih berusia 24 tahun merasakannya. Bahkan saat di umur 23 tahun. Tapi menurut saya itu hanya perihal angka, karena sesungguhnya krisis ini pasti akan terjadi berdasarkan lingkungan dan pemikiran kita masing-masing.

Kenapa saya bilang lingkungan dan pemikiran masing-masing? karena percaya gak percaya, semua pasti berkaitan dengan lingkungan. Pemikiranmu itu sadar tidak sadar dipengaruhi oleh lingkungan. Sejak lahir kamu belajar berdasarkan lingkungan sekitarmu, itulah yang membentuk karaktermu juga. Namun, seiring semakin dewasa, kamu sudah mulai memahami sedikit jati dirimu, sehingga lingkungan yang kamu lihat itu tidak ditelan bulat-bulat. Tapi dipikirkan terlebih dahulu untuk merasa apakah iya kamu cocok atau dipaksa cocok.

Hahh, apa sih kok saya ngomong gak jelas. Sebenarnya jika dipikir kembali, hidup ini tidaklah mudah, ada saja problematika yang muncul. Selesai satu, tumbuh yang lain, seakan tak pernah berhenti. Tapi rasanya semua muncul ketika kita dihadapkan dengan realita, pilihan, dan siapa kita di masa depan. Ya, masa depan, masa depan apa sih yang kalian inginkan? masa depan inilah yang kadang membuat kalian bimbang, ragu, dan kebingungan. 


Realita pertama yang saya hadapi adalah lulus sarjana. Ketika teman-teman satu persatu lulus, kita belum? Ahh rasanya bikin stres. Lalu begitu lulus dan mendapatkan gelar, sukacita hanya sebentar karena selanjutnya saya merasa mendapatkan beban lebih. Beban di mana saya harus membuktikan belasan tahun saya belajar ini akan menghasilkan apa kelak? Beberapa orang di sana akan berpikir untuk melanjutkan studi atau mulai bekerja, atau bahkan kuliah sambil kerja? Ahh, pilihan. Tentu, karena pilihan ini akan berpengaruh pada masa depan jadi harus dipikirkan baik-baik. Di sini saya memutuskan untuk mencari kerja. Maka, jalan yang dihadapi pun semakin bercabang. Karena dunia pekerjaan sangatlah luas, bisa jadi kalian menyukai perkerjaan kalian atau malah terpaksa menyukai pekerjaan kalian. Ahh, belum lagi jika kalian orang idealis, selamat menikmati😉

Realita kedua yaitu pertemenan. Dunia pertemanan pasti berubah. Kalian yang biasanya selalu berbarengan di perkuliahan, satu per satu mulai sibuk dengan hidupnya masing-masing. Pertemanan kalian akan mengecil dan mengerucut. Tapi jika memang bisa, pertahankan mereka yang kalian anggap dekat, jangan sampai hilang kontak begitu saja. Karena siapa tahu, kita masih bisa menjalin relasi menguntungkan ke depannya. Pertemanan ini cukup pelik. Karena salah satu support system selain keluarga di saat kita lelah itu ya teman. Pokoknya, jangan sampai kalian merasa sendiri. Karena jika sendiri pikirannya suka makin melantur haha. Semangat ya kalian!


Realita ketiga yaitu pernikahan! hahhaa sedikit tidak percaya saya akan menulis pernikahan. Tapi, jika saya melihat sekeliling lingkungan saya entah kenapa selalu saja ada pernikahan di hari sabtu dan minggu. Tapi bukan berarti kalian dipaksa untuk ikut menikah. Sudah kubilang kan tidak hanya lingkungan yang memengaruhi keputusanmu, tapi pikiranmu sendiri. Apakah kamu yakin kamu siap?  Jangan cuma ikut-ikutan hype, hehe. Kamu tidak sedang balapan, jadi tidak usah iri._. Dunia pernikahan itu lebih pelik lagi loh, karena nanti keputusan bukan hanya di tangan kalian tapi ya pasangan kalian juga ikut andil. Jadi, lebih baik nikmati kemandirianmu, kebebasanmu. Tapi jika sudah mantap, baru pikirkan.

Realita keempat adalah ekspektasi. Bisa jadi ini adalah realita terberat juga, ahh, ekspektasi itu berat apalagi jika yang memberinya adalah orang tua.  Setiap anak pasti ingin membuat orang tuanya bangga, jadi inilah saatnya, tapi jika belum bisa, yakinlah pelan-pelan, gak usah terburu-buru tapi harus taktis juga ya. Tapi jangan jadi gila juga karena ekspektasi, karena yang menjalani hidup itu kamu. Bukan mereka. Nikmati, hidup hanya sekali. Yakinlah, semua sudah direncanakan dengan baik dan sesuai porsinya masing-masing.


Realita kelima adalah keuangan. hahahahha, ini cukup pelik guys. Satu sisi kalian senang karena akhirnya memiliki pendapatan, tapi jika dihitung-hitung lagi, keinginan kalian lebih banyak daripada penghasilan. Duh, gawat kalo gitu! Jadi sebaiknya ini harus dipikirkan baik-baik. Jangan karena kalian sudah memiliki penghasilan lalu kalian berboros-boros ria. Berinvestasilah untuk masa depan, karena kalian gak mungkin selamanya bekerja kan? Kalian juga ingin menikmati hidup tenang kan? Jadi mulailah berinvestasi, bukan menabung ya! Saya sarankan investasi karena tabungan banyak pun kalo tergerus inflasi tetap saja percuma. Oh, dan satu lagi, jangan sampai kalian menjadi sandwitch generation, hehe.

Jadi, dari kelima realita ini, realita mana yang saat ini kalian rasakan paling berat? Atau adakah realita lain yang kalian rasa berat selain yang disebutkan di atas?

Tuesday, 22 July 2014

Mau Kuliah itu Perjuangan Banget

Perjuangan setelah lulus SMA itu lebih berat, tesnya lebih banyak, deg-deg-annya lebih heboh, luka-lukanya lebih parah, pertumpahan darahnya semakin menggila, jatuh bangunnya semakin merajalela._. Oke, itu lebay, maaf.
          What you give is what you get. –Tiana (Princess and the Frog)
 Well, ini kisahku, tepatnya diaryku deh, soalnya aku tulis ini emang pas tanggal segitu.

20 Mei 2014 - Kelulusan SMA
Saat itu aku gak terlalu tegang ngedenger pengumuman kelulusan. Karena aku yakin pasti dilulusin lah ._. tapi yang bikin penasaran adalah...nem ane berapa yak? dan jengjengjeng, nem aku lumayan, tapi sayang, nilai paling kecil malah biologi. ini gimana? katanya mau jadi dokter hewan? (Yap, saat itu aku masih ngebet jadi dokter hewan)

24 Mei 2014 - Simulasi SBMPTN
Tepatnya di Gor Arena C-Tra, Bandung. Sehari sebelumnya aku ngerjain sbmptn tahun berapa gitu lupa, dan untungnya, lumayan, ada beberapa soal yang kemaren aku pelajari muncul. Tapi, hey, itu soal susah banget, apalagi math-nya, terus fisikanya. Duh! -_- Tapi syukur, itu skor gak terlalu malu-maluin *sudahkah saya memberitahu Anda kalau saya tidak bimbel alias belajar sendiri di rumah? hehe. 

27 Mei 2014 - Pengumuman SNMPTN
Bangun pagi, langsung ngecek web, tapi katanya pengumuman jam 12 siang. Okelah, aku tunggu. Dan tiba-tiba temen ngabarin setengah jam sebelum pengumuman, katanya pengumuman udah bisa diliat tapi di mirrornya, snmptn.its.ac.id  , bukan di snmptn.ac.id . Dan apa yang aku lihat? 
Gak percaya, aku nunggu setengah jam lagi supaya liat di website yang bener-bener resminya. Dan apa yang aku dapet? Itu tanda merah jelas gede keliatan! Aku gak buta warna! Itu beneran merah? Bukan hijau? Astaga! Langsung aja aku lempar itu BB, iya aku liatnya di ponsel. Gak percaya juga, aku refresh, terus terusan sampe akhirnya sadar itu kenyataan. JLEB!!! Bahkan pihak SNMPTN gak bilang "Maaf", dia langsung bilang "tidak lulus"
Hal yang paling aku sesali adalah, aku kepedean bakal diterima. Kenapa percaya diri? Soalnya waktu itu, salah satu bimbel menawarkan jasa untuk mencoba memprediksi SNMPTN, dan di sana tertulis kalau aku keterima di fakultas kedokteran hewan baik di IPB atau di UGM. Jadi pas tahu aku gagal, aku kecewa banget. Bukan sama bimbel itu aja, tapi aku lebih kecewa sama aku sendiri. Aku terlalu sombong untuk nggak belajar lagi setelah UN karena aku yakin masuk jalur undangan dan gak akan ikut tes tulis. huaaaa, dari situ aku ekstra super duper nyesel, kenapa aku dengan begitu bego melewatkan lebih dari dua minggu untuk bermalas-malasan? 

28 Mei 2014 - Mulai Belajar
Aku mulai belajar, dari pagi sampe malem. Sayangnya itu nggak bikin aku langsung pinter, masih ada materi yang sering lupa, dan woaaaaaaa aku gila, itu soal macam apa? Aku ngerjain SBMPTN tahun-tahun lalu dan semua soal berasa mengerikan. Aku gak ngerti, itu soal macam apa? Gimana ini? Aku pengen bisa ngerjain banyaaakk!!

29 Mei 2014 - Daftar SBMPTN
Silakan kalo kalian bilang aku terlalu nekat, tapi aku beneran mau nyoba ITB. Kampus idamanku waktu SMP. lho, emang SMA nggak? SMA, kampus impianku ganti jadi UGM, hahaha. Sayang, gak diizinin mama. Pupus sudah harapanku menjadi salah satu mahasiswi di kampus keren itu, huwaaa :(
Back to story, aku nekat pilih ITB, terus jurusan apa? FTSL. Jurusan yang baru kepikiran dua hari sebelum daftar. Kenapa? Aku dipaksa menjelajahi semua jurusan. Aku nyari Teknik Geologi, karena baik di ITB atau UNPAD, anak geologi asyik-asyik, tapi pas baca pengalaman-pengalaman mereka, duh, kayaknya nggak gue banget. Terus aku coba Oceanografi, cukup oke, tapi masih kurang klop kalau milih Ocean di Bandung yang jelas-jelas cukup jauh dari yang namanya laut. Dan, akhirnya pilihanku jatuh ke teknik lingkungan ITB. Aku cinta lingkungan, kalian bisa tahu seberapa keselnya aku sama kampanye caleg kemaren di postingan: Kampanye Pemilu Bikin Mata sama Lingkungan Rusak. Pilihan kedua aku jatuh ke kelautan IPB, dan terakhir kedokteran hewan. Minatku jadi dokter surut, dan aku itu kemasuk bunuh diri juga soalnya, kalau diliat dari passing grade, dokter hewan lebih tinggi dibanding kelautan. Tapi gapapa, itu sesuai minatku kok. Tanpa paksaan. Semoga aku keterima di yang terbaik yaaa, aamiin!

30 Mei 2014 - Bikin KTP
nah loh? kok ada ktp-ktp segala? Jadi, aku mau daftar STAN. Semoga aku keterima aamiin! Tapi salah satu syaratnya harus punya identitas berfoto, boleh KTP, passport, Ijazah, SKCK dan apa gitu aku lupa, karena yang lain belom punya. Akhirnya aku bikin KTP dengan anggapan semoga bapak yang di sana rela mempercepat menyelesaikan KTPku sebelum tanggal 8 Juni. aamiin.

31 Mei 2014 - Pawidya
Congratulation, aku resmi lulus SMA. bye-bye putih abu-abu. Jujur, aku sedih, aku gak menimba banyak pengalaman di sana. Kegiatanku di sekolah biasa-biasa aja. Flat, datar, satu warna. Tapi, aku juga seneng bisa nemuin orang-orang yang menyenangkan dan klop sama aku. i'll never forget u guys!

1 Juni 2014 - TO UNPAD
try out lagi, sekarang di UNPAD Jatinangor, kebayang gila jauhnyeeeeee, Cimahi-Sumedang bro! Dari jam enam pagi aku berangkat, sampai jam tujuh karena hari minggu, mungkin orang-orang masih pada tidur, hehe. Dan, aku kebagian di gedung fapet, wew, keinget temenku yang udah keterima jalur undangan di fakultas ini. Dan ngomong-ngomong, soalnya, TKPA masih gak masalah, tapi pas ketemu TKD, OMG helloowww, itu soal macam apa? gak ngerti sama sekali. Dari sekian banyak soal, ngerjain setengahnya aja kagak! Gosh! Gimana ntar SBMPTN asli kalo to aja begini? Waktu mepet pulaa, kyaaa pengen nangis jadinya.
Senengnya di sana aku dikasih wejangan, keren banget deh acaranya. Aku kasih poin-poinnya aja ya? Ini dia:
  1. Tahu diri. Kita harus tahu kemampuan kita, jangan terlalu tinggi mimpi kalo tau kemampuan kamu gak sampai, jadi setinggi yang kamu bisa raih aja.
  2. Waktu ngerjain ujian nanti, jangan panik. karena Panic ruins everything.
  3. Kalau kata Bill Gates, kamu lahir miskin itu bukan salah kamu, tapi kalau kami mati miskin, itu baru salah kamu. Jadi, kita harus total usaha.
  4. Kita itu ibarat kanvas, kalau kamu ngelukis dengan baik, orang-orang pasti ngehargai itu, tapi kalau kamu ngelukis asal-asalan, yaa orang-orang juga gak akan suka, malah pengen buang tuh lukisan. So, kerjain yang bener, jangan asal-asalan ntar ujiannya!
  5. Ini optional, kata salah satu pembicara di sana, dia ngasih tahu kita supaya ngerjain semua soal SBMPTN, karena hoki-hokian, kali aja ada yang bener. Tapi dia ngasih contoh kalo kita yakin dapet 60%, lah guaaaa? bisa minus tuh ntar skor, gua gak yakin bakal ngikutin wejangan yang ini, wkwk -_-

4 Juni 2014 - Nyari PTS
Well, aku sempet sebel berat sama kakak sulungku, maksa banget, aku disuruh nyari PTS. Tapi, PTSnya harus yang masih buka dibulan September karena sambil nunggu hasil STAN. dannn tetooottt, mana ada? Bukannya September udah mulai kuliah ya? Pas nyari-nyari-nyari. Aku nemuin UNISBA, tapi itupun gelombang tiga. Itu pun daftar ulangnya yang tanggal 5 September, barengan sama pengumuman STAN. Yagapapalah, tinggal nentuin jurusan dan pilihanku jatuh ke psikologi. Bisa masuk gak yaaa? aaahh, semoga aku keterimanya di ITB, atau STAN, atau IPB aja. Supaya gak tes-tes mulu. Aku capek, apalagi harus adu ngomong sama kakak. hhh

17 Juni 2014 - It's Show Time, SBMPTN
Aku kebagian tes di SMK Bina Warga Bandung, daerah buahbatu yang tempatnya jauhhh dari rumah, alhasil aku nyubuh dari rumah. Dan waktu tes: Yaa Allah, itu soal lumayan lah ya susahnya. Aku cuma bisa ngisi 27 dari 60 soal TKD Saintek, dan itupun ada beberapa yang ragu. Terus TKPA-nya cuma 65 dari 90 soal. Pulang ke rumah dibawa muter-muter sama tukang angkot yang nyebelin banget ngembalian uangnya gak kira-kira. Tapi begitu pulang, berita buruk menimpa. Temen aku ngasih tau link tempat kunci jawaban SBMPTN dan karena penasaran, aku klik, aku buka, aku koreksi, aku hitung dan jengjengjeng! nyesek, kecil banget, 30 aja gak nyampe, cuma 29,1 . Yaa Allah, berkatilah hamba agar ada keajaiban kalo PG aku yang asli bukan itu, tapi lebih gede dan nanti keterima di yang terbaik. aamiin.

18 Juni - Verifikasi berkas STAN
Aku pergi ke Balai Diktat Keuangan jam satu siang dan dapet nomor antre 393 dan saat itu baru sampai urutan 190. Berarti 200 orang lagi. sejam nunggu....masih semangat, dua jam nunggu.....mulai lesu, dua setengah jam nunggu.....ok, mari kita pulang. wkwkw, beneran aku pulang dulu ke rumah abang yang kebetulan cuma lima belas menitan jaraknya. sejam di sana langsung balik ke balai dan tiba-tiba "371 sampai 400". Woaahh, pas! dan masuklah saya, pertama, verifikasi berkas, ngebenerin kesalahan yang di berkas, terus dikasih BPU atau Bukti Peserta Ujian. kedua, nempelin foto ke BPU, tanda tangan, dan cap jempol. ketiga, aku ke penyelia, ngantri dan itu nyebelin banget, penyelia aku agak lama gitu meriksa orang-orang, mana pas bagian aku, si penyelia bolak balik liat foto-aku-foto-aku-foto, yaa Allah, cuma beda kacamata aja kayaknya susah ya ngenalin mukaku? atau cantikan yang asli jadi kurang percaya? hahaha. keempat, ke bagian arsip, buat motong-motong BPU, dua buat mereka, dan satu untuk aku ujian nanti. Terakhir, mari pulang, adzan maghrib sudah berkumandang. heheheh.

28 Juni - A Day Before Test
yaampun, kok perut berasa melilit gini yaaaa, kok rasanya tes STAN lebih menakutkan dibanding SBMPTN ya? Aduuuhhh

29 Juni - Test STAN
God, kenapa soalnya lebih susah dari yang diperkirakan? Tapi lumayan lah kekerjain lebih dari syarat dan semoga bener. Semoga TBI-nya juga banyak yang bener. Yaa walaupun pas tes agak panic attack gitu tiap denger si pengawas bilang 'waktu tinggal sekian menit lagi'. Euh! nyebelin, bikin kaget, mending liat jam sendiri aja deh, cuma sayang, jamnya musti disimpen di tas. Tapi Phew! akhirnya selesai sudah penderitaan saya, tinggal nunggu hasil, semoga lolos, keterima, jadi calon mahasiswi. aamiin!!!!!

12 Juli - Pengumuman STAN
entah kenapa, pengumumannya di majuin, sebenernya kemarin juga udah bisa diliat, cuma yaa kuota modemku habis *plak* jadinya hari ini, dan TADA! Gak ada nama aku di sana. Sedih, kecewa, nyesek. Tapi yaudalah, emang bukan rezekinya kali ya. Diantara 5000 peserta di Cimahi, yang keterima cuma 309. Temen-temenku ada yang keterima, ada juga yang nggak. Emm, sebenernya pas tau aku gak lolos STAN, aku pasrah gitu tapi aku juga kelimpungan gimana cara ngasih tau ke ortu dan kakakku? Mereka tuh kayaknya berharap banget, bahkan aku ditawarin Samsung Galaxy S5 kalo lolos! jadi yaahh selamat tinggal hp baru :( wkwk. Ngasih tau orang lain kalo kita gagal itu susah, sedih duluan, takut ngeliat mereka kecewa, rasanya gak mau bagi-bagi kesedihan, tapi mau gimana lagi? Setelah ngasih tau, aku jadi nangis, ngeliat mereka kecewa untuk kedua kalinya. Iya, yang pertama yang SNMPTN Undangan itu lho.

13 Juli - Kembali Sibuk
Begitu tau aku gak lolos, abang nyuruh aku daftar POLBAN, aku sih hayu aja, dan nyesel juga kenapa waktu itu gak nyoba try out POLBAN kemarin. Aku ambil D4 Teknik telekomunikasi sama D4 Teknik Kimia Produksi Bersih. Sengaja nyari yang D4 karena itu kan setara S1, yaa tepatnya S.ST . Kakakku juga nyuruh supaya jangan ambil D3, karena cape dua kali ntar katanya, dan ntar pas lulus kuliah malah stuck di situ kayak dia *yaa harusnya jangan banding2in dia sama aku dong ya* jadi kayaknya aku gak daftar D3 UNPAD, bye UNPAD :(

15 Juli - Daftar POLBAN
Duh, ribet banget. Bangun pagi, masih ngantuk, tapi mama nyuruh aku siap-siap keperluan buat daftar POLBAN. Dianter ayah, aku pergi ke RT, RW, dan kelurahan minta surat keterangan penghasilan, terus ke puskesmas cek buta warna, terus nyari tempat scan, terus ngantri di bank BRI selama dua setengah jam! Ugh, memang perjuangan. Malah, pas daftar, nama aku gak cukup. Iya nama aku YUSTIE AMANDA FRASTITIKA MIHARJA, panjang kan? kurang dua huruf lagi. Begitu email POLBAN minta solusi, malah dapet jawaban kalo pertanyaan hanya akan dijawab di jam kerja dan itu telat setengah jam. Alhasil aku pasra nunggu besok aja, tapi begitu aku iseng email lagi, akhirnya dibalas dan katanya disingkat aja. Yasudah, mission complete. Tapi gak tau nih, feeling kok ini berasa diribetin gini ya? Apa mungkin ini tanda-tanda.....euh, you know lah. Tapi, kalo ngikutin sifat optimisku, mungkin ini pertanda kalo aku bakal lolos.  Okay, tinggal belajar, bismillah.

16 Juli - Pengumuman SBMPTN
Pengumumannya itu jam lima sore. Hati udah ketar-ketir nunggu hasil. Udah berdoa: semoga dikasih yang terbaik; kalo bisa sih masuk ITB; dikasih kelapangan kalo misal gak lolos, tapi semoga lolos; gak apa-apa deh hilang 150ribu (yang kemarin daftar polban) ikhlas. Dan jam setengah lima, mama nelefon nanyain hasil, aku bilang aja belom ada, kan jam lima. Tapi, karena iseng, begitu buka, ternyata pengumuman hasil SBMPTN udah bisa diakses. Yang tadinya gak sabar pengen tahu hasilnya, sekarang malah dinanti-nanti aja bukanya. Ke toilet dulu lah, sibuk nyari kartu peserta yang entah di mana dulu lah, ngesearch twitter tentang sbm lah, pokoknya menghindar dulu, intinya sih nyiapin hati, mental , dan pikiran.
Dan begitu kakakku ngajakin buka, Ugh! Mau nggak mau aku harus siap. Aku ketik nomor peserta, ketik tanggal lahir, dan klik hasil. Begitu kebuka:
he-he-he, kebiasaan kalo lagi seneng, aku memekik sambil tepuk tangan sendiri. Yang pertama aku liat itu kata "Selamat", dan setelah diliat lagi IPB - Kelautan. Alhamdulillah! bersyukur banget, padahal udah rada pesimis juga gara-gara kemarin ngecek passgrade sendiri dan hasilnya yaaa kecil. Tapi keterima! Yaa Allah, makasih! Ternyata, walau gak keterima STAN (iya, aku masih kecewa), gak keterima ITB (yaah, padahal udah punya kecengan di sana, kecewa, aku gak lolos di kampus keren itu), aku keterima di IPB.

Kakak langsung nelefon mama, abang langsung nelefon aku, dan kakak-kakakku dengan bangganya ngeganti profile picture BB-nya dengan foto di atas. Aku sendiri nggak karena bb aku off. Keluarga yang lain juga ngucapin selamat. Seneng banget.
Karena ingin lebih diyakinin, aku buka mirrornya yang ITB, dan hasilnya, alhamdulillah, ini gak bohongan, ini seriusan. Makasih yaa Allah. Tapi aku sendiri, agak gak enak sama mama. IPB. Bogor. I have to separate with mom, could I? Harus belajar masak nih sama mama, harus belajar nyuci juga, harus mandiri pokoknya.

Terus gimana nasib POLBAN? Aku bakal tetep nyoba, sekalian latihan dan ngeburu soalnya juga. Terus kalo keterima? Euh, bingung, paling ntar minta petunjuk sama Allah :) Tapi nggak tau kenapa, perasaan mau ke POLBAN jadi surut, malah sampai sekarang aku belom belajar ._.

19 Juli - Tes POLBAN
Sistem Kebut Semalam, haha. Iya, itu pun cuma liat-liat rumus doang, nyantai banget pokoknya. Besoknya pas tes juga ngisi lebih tenang dibandingkan tes SBMPTN atau STAN. Nyantai, udah keterima IPB ini :D Isi semua yang ragu, yang gak diisi paling 18 soal dari seluruh 80 soal itu. Oya, walau 80 soal tapi dikasih waktunya lamaaa banget, dari jam 08.00 lebih sampe 11.30, aneh ._.

22 Juli - Pengumuman POLBAN
Alhamdulillah, astagfirullah.
Aaaa, gak nyangka aku bakal keterima di POLBAN, pilihan pertama pula, D4 Telekomunikasi pula, yang pass gradenya tinggi. Aku kira aku bakal dapet yang pilihan kedua jadi aku bakal tetep pilih IPB. Nah, ini? Telekomunikasi! Langsung kebayang kerja di Telkom u,u Aaaa Alhamdulillah! Tapi-tapi-tapi, astagfirulloh, aku harus gimana ini? Aaa galau, pilih mana? Bahkan perut pun ikut pusing, berasa ditarik ususnya-_- Aaaa, Yaa Allah, bimbing aku, beri aku petunjuk harus milih yang mana, pilihkan aku yang terbaik. Aamiin.

**cerita bakal berlanjut di kemudian hari, kalau aku udah resmi jadi mahasiswa. Di mana? Iya, nanti, tunggu aja. Aku mau semedi dulu ._.

Saturday, 5 April 2014

Kampanye Pemilu Bikin Mata sama Lingkungan Rusak


Loh, loh, ada apa tuh? Tiba-tiba ngomongin kampanye pemilu si gue? heheheh. Iyanih, pas tadi siang mau berangkat les, aku liat sepanjang jalan kenangan Cimahi (gak panjang juga sih) baik kanan maupun kiri ada banyyaaakkk banget bendera, baliho, poster, reklame, spanduk sebagai alat peraga kampanye. Dan aku perhatiin itu tuh malah bikin kumuh tempat itu. Mereka tuh asal tempel, gak pake seni, gak enak banget diliat sama mata. Main paku aja mereka di pohon, main lem aja mereka di pinggir jalan. Duh, Gimana mau milih caleg yang bagus kalau kebanyakan dari calegnya sendiri merusak lingkungan? Bukan contoh yang baik! hfff.
Terus selebaran yang suka dibagiin juga bertebaran di mana aja, bikin sampah di mana-mana. Padahal itu semua tuh darimana coba? dari lingkungan kan? Dari pohon. Masa ngorbanin sekian banyak pohon untuk produksi selebaran yang berakhir di tempat sampah? Masih untung kalo dipake bungkus gorengan. Gimana kalau bertebaran di jalan? Atau berakhir di pembakaran? Pembakaran itukan perlu oksigen, jadi malah ngurangin oksigen deh, terus ngehasilin karbon dioksida deh, bikin pemanasan global deh, penipisan ozon deh. Oh, coba balik lagi ke pohon yang jadi kertas, pohon darimana? Dari hutan, dan kalian tahu hutan itu makin lama makin berkurang. Mana Indonesia yang dulunya zamrud khatulistiwa? Sekarang? Gundul semua. 
Fyi, waktu kebakaran hutan di Riau itu katanya disengaja loh, buat apa? Buat usaha si perusahaan asing, jadi lahan itu dibeli sama mereka buat nanem tanaman apa gitu aku lupa. Terus ntar lahan itu dikerjain sama orang kita, mereka dikontrak 5 atau 10 tahun, semacam rodi lah, kalau mereka berhenti mereka harus bayar senilai yang orang asing mau bayar. loh, loh? bikin emosi bangetkan? errrgghh.

Back to Kampanye: Terus itu poster pemilu juga cuma mampangin foto ukuran gede, nama dan nomor. Lah? Apa informasi yang didapet? Tiba-tiba suruh coblos aja. Tapi mungkin wajar juga, soalnya kebanyakan dari mereka mampangin semboyan yang omong kosong, cuma tulisan tanpa bukti. Atau cara nyuap, mereka ngasih duit ke masyarakat asal mereka mau nyoblos mereka. Dan bego banget kalo masyarakat ngeiyain, masa mau pemimpin yang begitu sih? 
Ohya, masalah kampanye tadi (baca: bendera, baliho, poster, reklame, spanduk, dan selebaran kertas) mungkin aku lebih menghargai mereka yang berkampanye di tv, radio, sosmed dan lain-lain yang nggak perlu ngerusak ingkungan. Karena kita menyatu dengan lingkungan, kita butuh lingkungan yang bersih dan nyaman.

Sudah saatnya masyarakat Indonesia diwakili oleh orang-orang yang peduli pada lingkungan hidup di parlemen. (Maret 2014: Kepala Departemen Jaringan dan Pengembangan Sumber Daya Walhi - m.jurnas.com)

Oke, itu cuma unek-unek. Maaf kalo aku benar.

Friday, 31 January 2014

File Waktu Dulu

Hi there! lama gak posting tentang ide/pengalaman sendiri nih, biasanya kan novel-novel-film-novel mulu. heheh. Tadi sempet ngobrak-ngabrik isi postinganku dan nemuin yang terbengkalai, daripada diem terus di draft mendingan dikeluarin aja deh di sini. Walau-Aku-Tahu-Ini-Telat-Banget. Ada 3 postingan, kesemuanya setaun yang lalu, jan-feb 2013.
8 Februari 2013
-think positive and cheerful-
hi guys, this is the first time i wrote my blog in english. just want to try a new thing, is that good? i think it's good, because when you try something new, you get refresh, out of the routine, and there's some satisfaction in your heart. that is what i feel, i dont know that if it can or cannot work with you. this is my opinion, up to you if you want to believe it or not.
ah, you find some mistake on my english? sorry, because i'm not an expert. so, what's the topic? emm ok!
think positive, easy to say but hard to do. unfortunataly, the most people always think about the bad thing. Lemmi tell you about one thing! when you're famous because of your talent, and suddenly you do something wrong. you know what? every-good things on you will *puff* gone! and you got the label that make you worst. aarrrgghhh.
29 januari 2013
-menikmati kesedihan-

emm emang iya kalo kesedihan itu harus dinikmatin?
waktu itu kakak aku lagi nonton kata hati, iya acaranya Rafi Ahmad itu lho. aku di sebelahnya lagi makan roti unyil, acara tevenya sih aku diemin aja. Tiba-tiba ada suara motor, terus ada yang nanya 'itu ayah dateng bukan?' aku jawab aja 'gatau, iya kali.' eee tiba-tiba kakak aku yang lagi nonton ini nyeletuk gak nyambung. 'bener loh de' (please jangan ejek aku kalo masih dipanggil 'dek', secara aku anak bungsu._.) hah bener apaan? bener itu suara motor ayah atau apa? kok gak nyambung sih, kakak aku akhirnya ngelanjutin kalimatnya: 'kalo kamu lagi sedih itu, nikmatin, rasain sampai puas, sampai lega jangan dipendem kayak orang-orang yang senyum padahal hatinya hancur. kalo kamu ngenikmatin itu, udahnya pasti hati kamu plong, coba kalo disembunyiin, pasti itu sedihnya kerasa lamaaaa banget' 
emm emang iya gitu ya? aku kira orang yang bisa nyembunyiin kesedihannya itu hebat, jadi dia gak cengeng. sebaliknya yang kalo sedih itu dirasain, sampe nangis segala disebutnya cengeng. 
Present:
Langsung keinget novel The fault in Our Stars-nya John Green, kata Augustus. pain demand to be felt.
9 januari 2013
-Mimpi yang Dibombardir-
awal tahun 2013 saja sudah diberi hal yang mengejutkan, gimana dengan selanjutnya?
kamu tahu apa yang baru saja aku dengar tadi saat salah seorang guru mengatakan bahwa jurusan kuliah kebumian dan astronomi di universitas i** itu abal-abal. jurusannya kosong, coba saja kamu daftar, pasti keterima.
apa yang kamu rasakan kalau keinginanmu itu dianggap remeh, hal kecil yang hampir disebut tak berguna? temanku malah sampai melirik padaku, aku tahu maksudnya. ia tahu aku ingin sekali masuk kuliah jurusan astronomi dan kini ada orang yang merendahkan pilihanku. tentu aku harus membela diri. aku bilang saja kalau aku memang sangat ingin meneliti bintang, dan kami (calon) anak astronomi punya boscha! hanya anak astronomi yang punya!
bodohnya aku, kini pertahanan untuk tetap memilih astronomi itu sekarang makin bimbang, dulu keluargaku juga beberapa ada yang meremehkan astronomi, tapi tidak sampai sesakit ini. sakit? iya, aku sakit hati._.
kini pilihanku goyah, dan tinggal satu hinaan lagi aku akan runtuh, bahkan sekarang pun aku telah mempertimbangkan untuk menjadi dokter! dokter yang sangat tidak diinginkan aku, dokter yang merupakan salah satu kata yang tidak pernah aku cantumkan dalam daftar cita-citaku bahkan sejak kecil. dokter yang melihat darah pun aku takut, apalagi harus diam beberapa waktu bersama mayat, menghirup aroma pemutih yang tak pernah hilang dari dalam rumah sakit. ini semua gara-gara mama. mama ingin aku jadi dokter.
btw, aku juga ingin masuk kimia, kenapa? karena aku mengetahui salah seorang yang dia dengan kecerdasannya selalu mendapatkan beasiswa ke luar negeri. iri nggak? kalau aku sih iri. dan ini juga termasuk mimpiku. aku juga mau kuliah di luar negeri, sekalian jalan-jalan tepatnya. aku akan dan harus mendapatkan beasiswa ke luar negeri. aku tahu bahasa inggrisku sangatlah kurang, tapi hey itu kan gak selamanya, aku bisa belajar, menambah serta menghafal kosa kata baru dalam bahasa inggris, membaca novel bahasa inggris juga mungkin bisa melatihku.
daaaann, aku juga ingin kuliah jurusan bahasa, bahasa Indonesia. alasannya karena aku ingin kerja di penerbit, bisa baca novel gratis tapi dibayar. tapi ini berarti aku gak bisa keluar negeri karena aku berada di negeri yang sangat menguasai jurusan bahasa yang kupilih.



Present 2014: 
Setelah berkeliaran kemana-mana, akhirnya aku pilih FKH. Fakultas Kedokteran Hewan. Kenapa? karena kalo manusia aku masih ngeri aja. Sempet pengen Kimia Murni tapi ntar mau jadi apa aku? itu kan kerjanya palingan di pabrik dan aku gak suka lingkungan situ, polusi bro._.  Sastra Indonesia nggak deh, soalnya mau kerja di penerbitan tuh mau jurusan apa aja juga bisa asal ngerti sama perbukuan. Terus kalo astronomi tuh udah agak gak pengen karena katanya banyak fisikanya dan astronomi Indonesia kurang berkembang, nggak semaju di negeri orang. Jurusan udah mantep, lah tempatnya yang bingung antara IPB atau UGM. IPB karena deket dari Bandung, tapi Jogja bikin ngiler, apalagi namanya yang udah terkenal._. hehehhe.

 More Present 2014:
holaaaa, sekarang aku lagi di semester 5 jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB. Whaattt? gak pernah sekalipun kesinggung di celotehan di atas. But you know, jurusan ini baru kepikir setelah ikut Canvasing IPB dimana disitu ngasih tau berbagai jurusan di IPB. Di sana diliatin video orang lagi diving, gimana gak tertarik? so here i am. Sempet kepikir nyesel karena ngambil di IPB, karena jauh dari rumah, homesick gitu deh. Tapi lama-lama aku menikmatinya, dan semoga aku sukses. doakan ya! :D

Monday, 27 May 2013

look like a diamond

bukan, ini bukan ngebahas tentang lagu shinebright like a diamond tapi cara pandang kalian terhadap suatu hal. aku ngutip ini kalimat dari Titanium, bukunya Sitta Karina yang seri Hanafiah itu lho. ini nih:
"Tetap membumi Romy. Dengan kau membumi hati terasa lebih bijak. Lihatkah suatu masalah dari banyak sudut pandang. jadilah berlian sejati; ia dapat memancarkan kilaunya yang terindah karena tubuhnya memantulkan cahaya dari banyak sisi."  pg.247
dari kalimat di atas, aku mikir, terkadang orang tuh cuma liat masalah di satu sisi, tanpa memerdulikan sisi lain, bener gak? banyak lho kejadian kayak gini menurutku. padahal, seharusnya kita ngeliat suatu masalah dari berbagai sisi. kayak misal kamu ngeliat buku dari covernya dan judge buku itu hanya dari cover saja, gak adil itu! kamu harus baca seluruh isinya juga baru bisa keluarin pendapatmu.

sekarang kebanyakan orang kalau dapet masalah pasti gak mau disalahkan, siapa sih yang mau disalahin? wajar memang, tapi  jangan asal ngejudge juga, jangan cuma liat sisi negatifnya, tapi positifnya juga. coba deh kamu ubah cara pandang kamu kalau kamu jadi dia, pikirin dulu. gak semua yang keliatan buruk di satu sisi/mata kamu, keliatan buruk juga di sisi lain. gak semua yang pertama kamu liat itu buruk, coba kamu liat untuk kedua, ketiga dst, pasti ada suatu hal positif yang ada, yang tidak diperlihatkan saat pertama kamu liat. 

kritik itu bagus tapi kalau terus-terusan kritik itu gak baik, harusnya kamu masuk kesana dan buat perubahan. talk less, do more! jangan sebaliknya.

kita tuh gaboleh asal ngomong, jangan asal ngejudge, tetap membumi! dan jaga perasaan orang lain. dengan itu semua mungkin kamu merasa telah melakukan hal yang bijak. lihatlah suatu hal dari berbagai sisi, jadilah berlian yang memancarkan kilaunya dari berbagai sisi, jangan egois, jangan cuma mementingkan dirimu sendiri. pola pikir kamu musti dirubah! orang yang bisanya nethink mulu itu gak akan berkembang. 

segala kejadian itu pasti ada hikmahnya, manfaatnya, coba kamu cari hal positifnya, dan yang penting jangan pake emosi, semua akan berantakan ketika amarah menguasai, makanya kamu harus tenang dan lapang.