Burung kakatua dan bajak laut muncul pertama kali di novel terbitan 1883 yang ditulis oleh Robert Louis Stevenson, Treasure Island.
Namun menurut Robert, ia terinspirasi novel berjudul Robinson Crusoe karangan Daniel Defoe. Dan dalam kehidupan nyata, ternyata kakatua memang selalu berada di dekat bajak laut. Menurut Kenneth J. Kinkor, direktur Pusat Studi dan Laboratorium Laut Ekspedisi Whydah, Princetown, Massachusetts, Amerika Serikat, setiap bajak laut selalu membawa binatang, termasuk kakatua, seperti layaknya para pelaut lain. Dalam buku Under the Flag karangan David Cordingly, disebutkan bahwa setiap pelaut yang baru pulang berlayar dari wilayah tropis selalu membawa burung sebagai oleh-oleh. Kakatua menjadi favorit karena keindahan warna bulunya dan bisa diajarkan berbicara. David juga berasumsi, burung kakatua digunakan bajak laut sebagai jatah hadiah untuk pegawai pemerintahan.
SUMBER: Reader's Digest Indonesia, Agustus 2011
Namun menurut Robert, ia terinspirasi novel berjudul Robinson Crusoe karangan Daniel Defoe. Dan dalam kehidupan nyata, ternyata kakatua memang selalu berada di dekat bajak laut. Menurut Kenneth J. Kinkor, direktur Pusat Studi dan Laboratorium Laut Ekspedisi Whydah, Princetown, Massachusetts, Amerika Serikat, setiap bajak laut selalu membawa binatang, termasuk kakatua, seperti layaknya para pelaut lain. Dalam buku Under the Flag karangan David Cordingly, disebutkan bahwa setiap pelaut yang baru pulang berlayar dari wilayah tropis selalu membawa burung sebagai oleh-oleh. Kakatua menjadi favorit karena keindahan warna bulunya dan bisa diajarkan berbicara. David juga berasumsi, burung kakatua digunakan bajak laut sebagai jatah hadiah untuk pegawai pemerintahan.
SUMBER: Reader's Digest Indonesia, Agustus 2011
No comments:
Post a Comment
pembaca yang keren adalah pembaca yang meninggalkan jejak :D
tapi tolong, jangan komen iklan atau promosi ya!