Adalah Herman Snellen, profesor bidang optamologi asal Belanda, yang menempatkan huruf E pada posisi tersebut. Oleh karena itu, poster tersebut dikenal dengan nama Snellen Chart. Awalnya, Snellen menempatkan huruf A. Namun pada 1862, ia mengganti dengan huruf E.
Penempatan huruf E itu merupakan penjabaran Snellen mengenai formula untuk melihat kemampuan mata dalam menangkap detail suatu obyek. Formula itu ditetapkan oleh Dr. Frans Cornelis Donders, dokter mata asal Belanda, yang ketika itu berpengaruh besar dalam bidang kedokteran mata di dunia.
Donders memberikan formula bahwa untuk bisa mengukur kemampuan mata dalam melihat detail suatu obyek pada jarak tertentu, maka obyek tersebut harus memiliki pola tiga garis pararel. Nah, huruf E memenuhi kriteria tersebut sebagai objek yang paling mudah dikenali. Orang yang memiliki gangguan penglihatan, pada jarak tertentu, mungkin akan melihat huruf E sebagai B atau F.
SUMBER: Reader's Digest Indonesia, Agustus 2011
Penempatan huruf E itu merupakan penjabaran Snellen mengenai formula untuk melihat kemampuan mata dalam menangkap detail suatu obyek. Formula itu ditetapkan oleh Dr. Frans Cornelis Donders, dokter mata asal Belanda, yang ketika itu berpengaruh besar dalam bidang kedokteran mata di dunia.
Donders memberikan formula bahwa untuk bisa mengukur kemampuan mata dalam melihat detail suatu obyek pada jarak tertentu, maka obyek tersebut harus memiliki pola tiga garis pararel. Nah, huruf E memenuhi kriteria tersebut sebagai objek yang paling mudah dikenali. Orang yang memiliki gangguan penglihatan, pada jarak tertentu, mungkin akan melihat huruf E sebagai B atau F.
SUMBER: Reader's Digest Indonesia, Agustus 2011
No comments:
Post a Comment
pembaca yang keren adalah pembaca yang meninggalkan jejak :D
tapi tolong, jangan komen iklan atau promosi ya!