Friday, 27 September 2013

Insisdious chapter 2

Film yang ditunggu-tunggu pun release! Walau telat satu minggu lebih dari UK atau USA, tapi nggak bikin surut yang mau nonton, malahan makin penasaran. Dan akhirnya aku kesampean hari ini. Yeah, gak masalah nunggu karena filmnya benar-benar seru dan bagus banget!

Seperti biasa, aku nonton di BTC, alasannya karena lebih murah 5rb dan lebih dekat dari sekolah. Jadi, pas bel pulang, kami: aku, karel, mba, artie, desi, didip, imma, dan lilu meluncur ke sana. Kita milih jam 12.15. Dan seperti biasa, bioskop disini tak pernah penuh-_- tapi lebih penuh dibanding waktu aku nonton Percy Jackson (klik kalau mau liat reviewnya), kita kebagian di kursi tengah karena memang datengnya gak awal banget. Di sana juga dipenuhi oleh para cewek dan beberapa cowok yang kayaknya kristian, tahu sendiri dong, yang islam cowoknya lagi jumatan. Mungkin kalo gak jumatan bisa penuh tuh bioskop, mungkin. Loh cerita mulu, kapan mulai reviwnya? hehe maaf, malah keasyikan.

Sebelum nonton ini, pastikan kamu udah nonton yang pertama karena ceritanya bakal berhubungan dan berkesinambungan. Gak juga gapapa sih, asal kamu masih benar-benar ingat. Soalnya aku nonton ini udah pada lupa sama wajah-wajah pemainnya-_- kecuali Elise. Dan Dlaton kok tiba-tiba punya saudara yang namanya Foster yang hampir seumuran sih? Atau adegan flashbacknya yang aku musti diingetin dulu sama temen.

Diawali saat Josh kecil diikuti sosok hitam di setiap fotonya dan Elise berusaha membantu, dan di sana nanti ada momen penting. Iya Josh, ayahnya Dalton cuma pas kecilnya. Lalu dilanjutkan dengan masa sekarang, lanjutan dari Insidious pertama, yang tiba-tiba Josh  (Patrick Wilson) bunuh Elise, remember?. Hal pertama yang terlintas adalah, ini beneran Josh apa bukan ya? Tapi kalau bukan Josh, siapa? Soalnya tingkahnya aneh, tapi kadang meyakinkan. Mereka, Josh dan istrinya beserta anak mereka pindah ke rumah sang nenek. Tapi keanehan itu tetap terjadi, walaupun tidak tinggal di rumah itu lagi, dan walaupun Dalton (Ty Simpkins) telah kembali. Jadi tentu penyebabnya bukan tempat, tapi siapa? Dimulai dari permainan piano tanpa ada sosok yang memainkannya, wanita bergaun putih, dan lain-lain. Oh, ya, karakternya nambah banyak dan semua memiliki porsi masing-masing, contoh nih, di sini nanti ada  tokoh baru yang sebenarnya ada di masa lalu, namanya Carl, dia ini bisa komunikasi sama hantu dengan dadunya, jadi ntar dadunya nyusun kata yang diomongin sama si hantu. Terus ntar disini juga diceritain hantunya, makanya ntar kita ketemu lagi sama Pintu Merah dunia lain itu._.

Terus,....kalian mending nonton sendiri aja deh, ceritanya itu penuh teka-teki banget, bikin aku kebingungan karena segalanya saling berhubungan. tapi, di sepanjang perjalanan cerita kita dibuat ber-oh-oh dengan informasi baru atau pertanyaan yang masih tersisa di insidious pertama. Dan ceritanya benar-benar bagus, aku suka pengarangnya, ini kan asalnya bukan sekuel ya?, tapi berasa pas dan gak dipaksain, kayak yang terencana padahal kayaknya nggak juga. Duh, aku suka permainan flashback-masa lalunya, memikat. Apalagi momen-momen mengagetkan yang sering banget dan bikin capek, serius, capek nontonnya, dikasih kejutan mulu-_- tapi itu yang bikin bagus, yang bikin nagih nonton, yang bikin penasaran, yang bikin kita lebih seksama melihat ke setiap sudut tempatnya. Totally GOOD deh, aku aja berani kasih nilai 9 di imdb

Satu kata buat Insidious, serem banget! gila, cape gue nontonnya, dari awal aja udah dibikin deg-deg-an, dibikin teriak-teriak kaget. Keren deh. Lebih keren dari yang pertama. Bahkan ada yang bilang lebih bagus daripada The Conjuring yang bagus itu. *fyi, aku belum nonton conjuring._.v* Ngomong-ngomong soal trailer, yang bahkan baru aku tonton sesudah nonton filmnya-_- katanya trailernya lebih bagus Conjuring, tapi filmnya? Insidious yang menang. Semua itu disimpan di film yang langsung jebrat jebret hantunya muncul-_- 

Thursday, 19 September 2013

Cinta. (baca: cinta dengan titik) #VirtualBookTour

Judul: Cinta. (baca: cinta dengan titik)
Penulis: Bernard Batubara
Penerbit: Bukune
Tebal: 314 hlm.
Terbit: September 2013
Genre: Romance
ISBN: 602-220-109-8

"Mengapa cinta membuatku mencintaimu, ketika pada saat yang sama kau mencintai orang yang bukan aku?

Ketika telah membuka hati, aku pun harus bersiap kehilangan lagi. Apakah setelah cinta memang harus selalu ada air mata dan luka hati?

Kalau begitu, bagaimana jika kita bicarakan satu hal saja. Cinta. Tanpa ada yang lain setelahnya. Kita lihat ke mana arahnya bermuara."
****

Duh, maaf ya baru bisa post malem-_- sibuk berat nih, pulang sekolah jam 3 sore dilanjut les sampe magrib, dan perjalanan pulang, nyampe rumah jam 8 malem. Susah ya yang bentar lagi mau jadi mahasiswa, bukan siswa lagi, hehe. Tanggal 9 September lalu aku dapet email tentang [Bukune] First Reviewer novel Cinta. -Bernard Batubara. Who's not interest? Di sana dijelasin kalau 7 orang beruntung akan menjadi Host dalam Virtual Book Tour Cinta. (Jadwal posting bisa dilihat di #VirtualBookTour) dan mendapatkan buku Cinta. yang bahkan waktu itu belum terbit dan kamu bakalan dapet bukunya lebih cepat dibanding yang Pre-Order. Langsung deh aku balas dan Alhamdulillah, aku termasuk 7 orang itu! Yay! Seneng banget! Makasih, Bukune! Aku baca buku ini dari tanggal 7 sampai 11 September, lama ya? Itu bukan karena novelnya ngebosenin loh, tapi aku disibukkan sama tugas dan ulangan yang tiap hari tiada henti. Tapi aku selalu nyempetin buat baca karena gak mau dibuat penasaran lama-lama. "Jadi, kapan aku mau mulai reviewnya?" Haha maaf malah curcol dulu, mari kita mulai ;p
***

Pemilihan judul yang unik. Cinta pake titik! Kalau saja gak ada titik-nya, judulnya akanlah sangat biasa. Didukung oleh sampulnya yang keren dan pastinya bikin orang jatuh hati! Warna hitam putih kayak di papan tulis kapur, berhiaskan doodle dengan bentuk hati di tengahnya yang bertuliskan kata 'Cinta.'. Ditambah Ilustrasi menariknya di beberapa halaman, walau gak banyak dan gambarnya gak penuh sehalaman tapi cukup menambah nilai plus untuk gambarnya sendiri yang memang berhubungan dengan isi cerita.
Demas-Nessa-Endru. source: here
Berkisahkan tentang Nessa yang dua tahun ini berstatus single, ia trauma dengan sebuah hubungan karena kedua orangtuanya yang berpisah, terlebih ia membenci ibunya. Sang Ayah yang khawatir, bermaksud menjodohkan Nessa dengan Endru. Tapi lelaki lain -Demas- telah lebih dulu, mampu meruntuhkan dinding yang telah Nessa bangun, sebelum Endru. Tapi ia malah terjerat pada cinta yang tidak ia ingini.

Nessa, si Nona Neruda yang cuek, tidak menyukai pink, dan suka membaca. Dan Demas yang gondrong, romantis dan pecinta seni. Juga Endru, yang bertingkah semaunya, peduli dan play boy(?). Untuk karakternya sendiri cukup kuat dan menggambarkan. Pertamanya aku suka Demas, tapi kesini-sini aku lebih suka sama Endru, tanpa hubungan rekan kerjanya itu ya! Meskipun jika dibandingkan soal romantis-romantisan yang menang adalah Demas, karena dia berhasil membuatku berteriak kyaa-kyaa senang sekaligus iri. Tapi pesona Endru lebih dapet dibandingkan Demas._. Terus, kayaknya penulis sangat mengerti sifat-sifat wanita ya(?) Soalnya, yang dipikiran wanita itu memang suka kayak gitu, mengalami dilema hingga akhirnya dia terlihat plin-plan sebelum mengambil keputusan yang pasti. Tokoh-tokoh lain juga tak tertelantarkan, semuanya ikut terceritakan. Untuk feelnya sendiri, aku rasa sedihnya kurang mengaduk perasaanku, tapi bahagianya dapet banget! Walau humor ayahnya berasa biasa._.

Judul per-bab-nya sebenarnya berkaitan, tapi kebanyakan selalu kurang mewakili atau menceritakan keseluruhan dari isi bab. Bukan hal penting, aku suka kok, hanya saja aku lebih suka yang mewakili. Dan aku suka teori pada setiap paragraf pembuka bab atau subbab, bagus sekali! Permainan kata-katanya juga perumpamaannya yang sepertinya tak ada habisnya Contohnya di halaman 155, di sana menjelaskan tentang luka dalam satu paragraf panjang, menarik. Ceritanya juga ngalir, bab 1 dan 2 masih berasa biasa tapi kesananya bikin penasaran. Konfliknya juga cukup bagus, hanya saja klimaksnya tertebak-_- terlalu biasa. 
 "jangan merebut kebahagiaan orang lain, Nak. Carilah kebahagiaanmu sendiri." (pg.243)
Dari beberapa kutipan lagu yang dimasukkan, kayaknya lagu Maroon 5-lah yang paling banyak, kayaknya penulisanya suka maroon 5 ya._. hehe. Lalu di halaman awal juga sempat menceritakan pottermore.com! Nessa potterhead bukan? Kalau iya, berarti kita sama! I'm Slytherin B-) yang terjebak di asrama Ravenclaw-_- *ini out of topic, maaf*.  

Haiku. Di novel ini aku dikenalin sama yang namanya Haiku atau sajak tiga baris, yang pertama terdiri dari 5 suku kata, kedua: tujuh suku kata dan terakhir: lima suku kata lagi. Dan lagi-lagi aku jatuh hati sama haikunya, terus juga ada puisi dan some wordplay antara Endru dan Nessa. Keren!
Midnight in your eyes
darkness and silence and stars
very compelling
--demas (pg.64) / -AKW (pg.128)
fyi, AKW itu singkatan dari Ademas Kusuma Waluyo. Haiku itu ada di halaman 64 yang ditulis Demas diam-diam ketika Nessa ke toilet, waktu di rumah Nessa udah baca haiku itu bahkan membalasnya walau bukan dengan haiku lagi. Tapi waktu di halaman 128, Demas nulis haiku ini lagi dan Nessa seakan takjub baru pertama lihat, padahal dia kan udah pernah baca sebelumnya ya? Terus baru deh Nessa bales dengan haiku lagi. Itu kesalahan atau memang disengaja, gak ngerti deh-_-
Setiap orang memang memiliki sisi yang tidak pernah ia perlihatkan. Ada yang berkata bahwa manusia itu sesungguhnya seperti kristal, memiliki banyak fragmen yang tidak sekaligus bisa dilihat dalam satu waktu. (pg.137)
But overall, i love this book! Ini merupakan kerya Bernard batubara yang pertama aku baca, dan dari sini aku jadi penasaran sama karya-karya lain Bernard Batubara. Milana kayaknya boleh juga :p

Friday, 6 September 2013

17 years of Love Song

Judul: 17 years of Love Song
Penulis: Orizuka
Penerbit: Puspa Storia
Tebal: 206 hlm.
Genre: Romance
ISBN:  978 979 1481 823
Terbit: 2008


Nana, saat itu aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu berada di sampingmu. Menemani sepimu. Menghapus air matamu. Menjadi kekuatanmu. Aku ingin menjagamu. Aku ingin kau hanya menyusahkanku dan bergantung padaku.

Begitulah Leo, penyuka baseball yang pendiam, berkata dalam hatinya. Nana, gadis berkursi roda yang ia temui di sebuah padang ilalang indah di belakang sekolahnya, telah membuat dirinya berubah. Dari anak kota yang meremehkan kondisi kampung yang ia tinggali, Leo justru menemukan segalanya di sana. Persahabatan, tanggung jawab, sampai cinta. Namun, saat-saat indah itu hanya sekejap. Musibah yang datang bertubi-tubi memisahkan Leo dengan penyemangat hidupnya, Nana. Lima tahun Leo sibuk menyelusuri jejak gadis itu tanpa lelah. Saat bertemu kembali, Leo sadar bahwa semuanya telah berubah. Apalagi, Leo kini sudah punya idaman lain bernama Raras. Berhasilkah Leo dan Nana merajut kembali kenangan-kenangan yang indah seperti dulu? Atau seseorang harus ada yang kalah?
***



Novel lamanya Orizuka nih, dapet dari giveaway-nya kak Rhein Fathia, seneng banget waktu dia ngabulin permintaanku. Makasih banget ya! Novel ini jarang banget di toko buku, jadi suatu kebahagiaan tersendiri pas ngedapetinnya.

Satu hal yang berasa aneh dengan buku ini *kita belum bicara isi ya, baru tampak luar, hehe* kok tipis banget, kertasnya walau nggak burem juga ekstra tipis, bagus sih karena tidak menyia-nyiakan pohon tapi cuma berasa aneh. Terus halamannya juga dikit, sekitar 200an lah. Dan walau sebenernya fotografernya keren bisa ngeshoot itu foto yang di cover, tapi tetep aja, aku personal kurang menyukainya jika itu dijadikan cover buku._.v 

Pas pertama baca: Kok penggunaan bahasanya begini banget ya? Lagi-lagi berasa aneh. Penggunaan kata 'Saya' di novel ini tuh sebenernya masih diterima, mungkin karena efek latar kampungnya. Tapi masa sih pas udah tinggal di Jakarta, suami istri pula, masih ngomong pake 'saya'? Dan aku juga menemukan ketidak konsistenan dengan menemukan kata 'aku'._. Kalau mau pake 'saya' ya pake aja 'saya' terus, kok ada 'aku'nya sih?._.

Tapi pas kesana-kesananya, gak nyampe tengah juga aku udah tertarik sama novel ini, kesan pertama yang aku dapet sebelumnya langsung dihiraukan dan aku ingin cepat-cepat nyelesaiin buku ini. Alhasil jam 2 malam tadi aku menghentikan bacaanku, walau agak gak rela tapi malam menyuruhku untuk tidur. Kebukti kan jam 11 aku baru bangun *malah buka aib sendiri* *ini jarang terjadi kok* *aku masih cewek manis loh* *itu cuma efek libur* *efek karena malam sebelum2nya begadang tugas dan pagi lgsg sekolah* *bersyukur banget bisa libur dari kamis sampe minggu* *eh ini kenapa jadi curcol?* Iya saking terlenanya aku sama ceritanya sampe begadang, dan tadi siang juga aku lanjutin buku ini, dan kamu tahu? Aku nangis! walau gak sampe sesenggukan, walaupun Aku udah bisa nebak akhirnya bakal saadd tapi masih ada makna dibalik kesedihan itu.


Aku jatuh cinta sama Leo! Leo itu setia banget, menerima kekurangan Nana dan tulus! Ngomong-ngomong leo ini jago baseball, dia itu jadi pitchernya, orang yang ngelempat bola. Dia menstrike semua lemparannya, jarang terjadi ball. Oh God, semoga jodohku kayak dia *eh. Nana juga, dia terlalu mikirin orang lain, bener kata Leo, jarang ada orang kayak Nana. Nana ini lumpuh tapi menerima keadaanya dengan lapang, salut deh. Ceritanya juga ngalir, walau terbilang cepat, tapi tetap enak dinikmati. Penggunaan judul tiap bab juga cocok dan mewakili banget ceritanya. Aku Suka. 
Walau humor di sini gak kayak humor di novel-novel terbaru kak Ori, tapi di sini aku suka banget sama kisah cinta mereka berdua, bener-bener terfokus sama kisah mereka, tapi tidak melupakan para tritagonis yang lain. Novel ini bermakna banget. 

Di sini aku juga nemuin kata-kata Paulo Ceoulho *gimana sih nulis namanya?* yang when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it, tapi pake bahasa indonesia dan tidak menyebutkan siapa yang ngarang quote itu, tapi penyampaiannya tetep bagus kok. di halaman 106 kalau benar.

Dan di sini juga kita disadari akan betapa berharganya sesuatu itu setelah kita kehilangannya kalimat yang sering kita denger tapi di sini lebih ditekankan lagi. Betapa kekurangan itu tertutupi oleh kelebihan, dan kita harus lebih menghargai kekurangan orang lain, juga menyadari akan takdir yang sebenarnya sangat hebat dan bermakna. 


Dan hey, aku udah bilang belom kalo aku jatuh cinta sama novel ini? Karena jawabannya adalah ya. And I still love Orizuka's writing

"Akhirnya sekarang aku mengerti perkataanmu dulu kalau kadang orang harus kehilangan sesuatu dulu untuk menyadari arti sesuatu yang lain. Aku senang kita bertemu. Terima kasih sudah mencintaiku."