Penulis: Fei
Penerbit: Haru
Terbit: Februari 2013
Tebal: 280 hlm.
ISBN: 9786027742109
Sinopsis:
“Hoi! Hoi! Maafkan aku. Aku benar-benar tidak bermaksud menakutimu,” ucapnya penuh penyesalan.
Lagi-lagi ia ceroboh menampakkan wujud aslinya. Tidak mudah memang untuk mencoba bergaul dengan manusia ketika dirinya memiliki sepasang bola mata
yang mencuat, kulit wajah yang kemerahan, serta sepasang tanduk di kepala.
Gadis yang melihatnya malah pingsan ketakutan. Padahal gadis ini baru
saja membebaskannya dari sebuah bel angin yang mengurungnya selama 400 tahun. Ia harus segera mengubah wujudnya agar bisa diterima manusia!
Pemuda berwajah cantik itu bilang dia adalah ‘dokkaebi’ dan mengaku bernama ‘Bi!’. Dia pasti pemuda gila, kan?
Di dunia modern begini siapa sih yang percaya kalau dokkaebi —makhluk yang banyak terdapat di cerita dongeng Korea—itu benar-benar ada?
Parahnya lagi, dokkaebi itu bertekad membalas dendam pada Jo Hyuk—teman Min Jeong sejak kecil—yang menurutnya telah menyebabkannya dikurung selama empat ratus tahun. Min Jeong tahu ia harus segera bertindak.
***
Ceritanya menarik. Tentang dokkaebi bernama Bi. Dokkaebi itu adalah hantu yang hidup dari benda mati. Nah, Min Jeong tidak sengaja mengeluarkan sosok yang terpenjara dari bel angin selama 400 tahun itu. Dan tiba-tiba saja saat dokkaebi melihat Hyuk, dokkaebi itu ingin membalas dendam pada Hyuk, teman masa kecil Min Jeong. Katanya orang itu lah yang telah memenjarakannya ke bel angin itu, tapi adakah manusia yang bisa hidup selama 400 tahun?
Oke, mungkin itu cerita singat dariku, yang sengaja kubuat gantung karena gak mau spoiler, langsung ke pendapatkku aja yaa tentang buku ini :)
Prolognya baguuss, Fei meracik asal muasal ceritanya dengan sangat baik. Hanya saja beranjak ke present day di bab 1 cerita jadi begitu membosankan sampai kemunculan Bi, merubah kebosanan itu! Untunglah Bi datangnya tidak lama. Tapi sayangnya lagi, detail yang Fei gunakan kurang menarik, membuatku membaca cepat sampai menemukan ke hal yang menarik lain.
Pindah ke karakter, aku lebih suka tokoh Bi dibanding tokoh utama, Min Jeong. Bi ini memang wataknya sangat ceria dan easy going gitu deh, kecepatannya beradaptasi dengan dunia sekarang juga menarik dan gak maksa. Sedangkan peran utamanya, Min Jeong yang jutek, plin-plan juga keras kepala ini sebenarnya di lubuk hati terdalam baik masih saja terlihat menyebalkan bagiku. Hyuk juga dapet kesan baik dariku di awal, tapi menuju ke akhir dia ikutan menyebalkan, sebenernya dia beneran sayang gak sih? kok gak merjuangin gitu ya? Apa cuma main-main aja-_- Terus Cha Ae Ri yang adalah sahabat Min Jeong, juga cukup menarik. Cheol Yong, sepupunya Ae ri yang walau hanya berperan sebentar tapi kepengaruhan dianya yang besar juga cukup menarik. Oh ya, ayah Min Jeong menurutku berasa kurang slenge'an dan hal-hal buruk lainnya seperti yang didesripsikan Min jeong. agak aneh sih, mungkin karena di awal dia kurang menonjol terus pas di tengah menjelang akhir berubah jadi nonjol.
Pindah lagi ke bagian favorit, aku suka waktu Bi baru bebas dari bel angin dan beradaptasi dengan sekitarnya. hmm, apa aku udah bilang aku suka percakapan Bi pada Min Jeong? Ya, aku suka Bi waktu dia ngebangunin Min Jeong, waktu dia memperkenalkan hantu lain yang gak bisa dilihat Min Jeong, dan waktu dia memperbaiki pertemanan Min jeong dan Ae Ri juga, juga waktu menghibur Min Jeong.
Iya, aku suka Fei menghubungkan banyak hal disini, banyak misteri di sini yang saling berkaitan dan semua tuntas terjelaskan di bagian akhir. Iya, aku juga emang dibuat penasaran sama misteri Fei ini, walau dipertengahan aku udah bisa nebak, tapi bagian prolog itu aku belum bisa menebak hingga dijelaskan di akhir._.
Ah, ya. Aku dikecewakan dengan penyelesaian masalah Bi dengan Hyuk! Masa cuma gitu aja? Emang gak ada imajinasi lain yang hinggap di kepala si penulis? Kurang asyik nih, coba kalau lebih di kreatif-in lagi pasti bakal makin seru.
Epilog! Epilog itu bukannya sedikit cerita tambahan untuk menegaskan bagaimana akhir cerita kelanjutannya kan? tapi kok ini malah 390 tahun lalu dari present day? errr menatik juga sih, tapi tidak menuntaskan satu pertanyaan terakhiru, jadi gimana akhir kisah Bi dengan Min Jeong? Kenapa aku mikir gitu? karena Ajeossi itu sempet bilang kalau mereka itu jodoh yang unik. maksudnya mereka ini cinta terlarang gitu? cielah bahasanya._. Aaa aku dibuat penasaran nih, bisa aja sih sama aku disimpulin sendiri tapi aku pengen tahu akhirnya dari perkataan si penulis! Jadi kalau Fei baca ini boleh dong asih tahu aku jawabannya? Au sungguh-sungguh ingin tahu! *ngedipin si penulis*
Satu deh komenku yang membuat aku kurang nyaman baca, yaitu saat si penulis menulis kalimat dua orang di satu paragraf, ngerti gak? contoh nih halaman 49:
Pesan moral yang paling menancap dari buku ini tuh tentang balas dendam. Jadi kita harus menerimanya dengan lapang dan ikhlas. *tulisan di buku gak gini, cuma aku menggambarkannya begini. gak salah kan?* dan membiarkan karma yang membalas. *kalau aku mengartikan ini yaitu biarkan saja, karena setiap perbuatan itu ada ganjarannya, Tuhan punya rencana.*
ini gambar dokkaebi yang aku temuin di google |
Prolognya baguuss, Fei meracik asal muasal ceritanya dengan sangat baik. Hanya saja beranjak ke present day di bab 1 cerita jadi begitu membosankan sampai kemunculan Bi, merubah kebosanan itu! Untunglah Bi datangnya tidak lama. Tapi sayangnya lagi, detail yang Fei gunakan kurang menarik, membuatku membaca cepat sampai menemukan ke hal yang menarik lain.
Pindah ke karakter, aku lebih suka tokoh Bi dibanding tokoh utama, Min Jeong. Bi ini memang wataknya sangat ceria dan easy going gitu deh, kecepatannya beradaptasi dengan dunia sekarang juga menarik dan gak maksa. Sedangkan peran utamanya, Min Jeong yang jutek, plin-plan juga keras kepala ini sebenarnya di lubuk hati terdalam baik masih saja terlihat menyebalkan bagiku. Hyuk juga dapet kesan baik dariku di awal, tapi menuju ke akhir dia ikutan menyebalkan, sebenernya dia beneran sayang gak sih? kok gak merjuangin gitu ya? Apa cuma main-main aja-_- Terus Cha Ae Ri yang adalah sahabat Min Jeong, juga cukup menarik. Cheol Yong, sepupunya Ae ri yang walau hanya berperan sebentar tapi kepengaruhan dianya yang besar juga cukup menarik. Oh ya, ayah Min Jeong menurutku berasa kurang slenge'an dan hal-hal buruk lainnya seperti yang didesripsikan Min jeong. agak aneh sih, mungkin karena di awal dia kurang menonjol terus pas di tengah menjelang akhir berubah jadi nonjol.
Pindah lagi ke bagian favorit, aku suka waktu Bi baru bebas dari bel angin dan beradaptasi dengan sekitarnya. hmm, apa aku udah bilang aku suka percakapan Bi pada Min Jeong? Ya, aku suka Bi waktu dia ngebangunin Min Jeong, waktu dia memperkenalkan hantu lain yang gak bisa dilihat Min Jeong, dan waktu dia memperbaiki pertemanan Min jeong dan Ae Ri juga, juga waktu menghibur Min Jeong.
Iya, aku suka Fei menghubungkan banyak hal disini, banyak misteri di sini yang saling berkaitan dan semua tuntas terjelaskan di bagian akhir. Iya, aku juga emang dibuat penasaran sama misteri Fei ini, walau dipertengahan aku udah bisa nebak, tapi bagian prolog itu aku belum bisa menebak hingga dijelaskan di akhir._.
Ah, ya. Aku dikecewakan dengan penyelesaian masalah Bi dengan Hyuk! Masa cuma gitu aja? Emang gak ada imajinasi lain yang hinggap di kepala si penulis? Kurang asyik nih, coba kalau lebih di kreatif-in lagi pasti bakal makin seru.
Epilog! Epilog itu bukannya sedikit cerita tambahan untuk menegaskan bagaimana akhir cerita kelanjutannya kan? tapi kok ini malah 390 tahun lalu dari present day? errr menatik juga sih, tapi tidak menuntaskan satu pertanyaan terakhiru, jadi gimana akhir kisah Bi dengan Min Jeong? Kenapa aku mikir gitu? karena Ajeossi itu sempet bilang kalau mereka itu jodoh yang unik. maksudnya mereka ini cinta terlarang gitu? cielah bahasanya._. Aaa aku dibuat penasaran nih, bisa aja sih sama aku disimpulin sendiri tapi aku pengen tahu akhirnya dari perkataan si penulis! Jadi kalau Fei baca ini boleh dong asih tahu aku jawabannya? Au sungguh-sungguh ingin tahu! *ngedipin si penulis*
Satu deh komenku yang membuat aku kurang nyaman baca, yaitu saat si penulis menulis kalimat dua orang di satu paragraf, ngerti gak? contoh nih halaman 49:
"Hoi! Kim Min Jeong? Yuhuuu? Kau di situ?" Hyuk kini menyentil-nyentil jidat Min Jeong dan hal ituakhirnya bisa membuatnya bereaksi. Min jeong pun langsung berteriak gusar sambil membalas memuul lengan Hyuk keras. "Sakit tahu!" Bukannya Marah atau mengaduh, Hyuk malah cengengesan sambil mengusap lengannya dan berkata santai , "Nah, itu berarti dia sudah sadar sepenuhnya, Silakan!"Apa yang salah? itu yang bilang 'sakit tahu!' ialah Min jeong tapi ditempatkan di ucapan Hyuk, padahal kan bisa aja di enter dari 'Min Jeong pun langsung....' bukannya disatuin dan bikin aku bingung._. Terus ada lagi nih halaman 64:
"Oh, lalu ngomong-ngomong, kenapa kau bisa kenal Lee Gyeon?" Bi embali bertanya. Min Jeong mengernyit. "Siapa?"Yang ini juga disatuin pas Min jeong nanya 'Siapa?'nya, dan paragraf selanjutnya dimiliki Bi lagi berturut-turut, walau yang ini jauh dimengerti dibanding yang pertama. Dan ada beberapa lainnya yang gini._.
"Le Gyeon. Temanmu yang tadi."
Pesan moral yang paling menancap dari buku ini tuh tentang balas dendam. Jadi kita harus menerimanya dengan lapang dan ikhlas. *tulisan di buku gak gini, cuma aku menggambarkannya begini. gak salah kan?* dan membiarkan karma yang membalas. *kalau aku mengartikan ini yaitu biarkan saja, karena setiap perbuatan itu ada ganjarannya, Tuhan punya rencana.*
No comments:
Post a Comment
pembaca yang keren adalah pembaca yang meninggalkan jejak :D
tapi tolong, jangan komen iklan atau promosi ya!