Tuesday, 24 July 2012

Bittersweet Love

Judul Buku : Bittersweet Love
Penulis : Netty Virgiantini & Aditia Yudis
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 252 Halaman
Tahun Terbit: 2012

Novel gagasduet ke-2 yang malah aku baca untuk pertama kalinya. Kirain bakal kaya #novel Oppa and I yg ditulis Orizuka & Lia Indra Andriana# yg kabarnya mereka tulis 1 bab 1 bab bergantian. Tapi novel ini tuh beda, ada 2 bagian. Yang keduanya saling berkaitan.
----
Bagian pertama (Take it) karya Netty Virgiantini yg menceritakan Nawang, cewek yang hobi tawuran, bahkan berani berada di posisi depan, posisi yang paling berbahaya. Disana ia berhadapan dengan Hefin, lelaki yang berasal dari musuh bubuyutan sekolahnya. Hefin juga adalah saudara tirinya. Ayah Nawang menikahi ibu Hefin. Nawang membencinya, ibu Hefin membuat keluarganya menjadi berantakan.

Nawang menyukai Artan, lelaki itu selalu berhasil melindungi Nawang selama tawuran. Tetapi Artan hanya menganggapnya sebagai sahabat, dan malah menyukai Joanna. Joanna yang juga saudara tirinya. Ibu Nawang menikahi ayah Joanna.

Dengan semua kepahitan hatinya, ia menunjukan kebencian itu lewat tindakannya kepada keluarganya. Ia merasa tak ada seorang pun ada untuknya.

Bagaimana Nawang menyelesaikan masalahnya jika perasaan sakit itu masih ada? Dan atas dasar apa Hefin sebegitu benci terhadapnya?
*

Begian kedua (Pulang) karya Aditya Yudis menceritakan dengan sudut pandang berbeda. Bukan Nawang tetapi Joanna, saudara tiri Nawang. Ini uniknya novel ini dibanding novel-novel lainnya. Disaat Nawang merasa orang tuanya direbut. Joanna yang hanya memiliki ayah karena bundanya meninggal pun mengalami hal serupa. Ditambah Nawang yang selalu memperlihatkan kebenciannya, membuat Joanna seperti tidak punya siapa-siapa kecuali abangnya (sepupu Joanna).

Jalan ceritanya hampir sama dengan Take it, hanya saja dalam sudut pandang Joanna. Bagaimana ia melakukan perlawanan terhadap ayahnya, bagaimana ia menanggapi perlakuan Nawang, dan bagaimana ia menanggapi Artan -sahabat Nawang- yang tertarik padanya. Ia sangat ingin kembali ke kehidupannya yang dulu.

Bagaimana Joanna menyelesaikan masalahnya jika ia masih tak rela memiliki ibu baru? Dan apakah Artan benar-benar menyukainya?
*

Tentang kisah pertama 'Take it' lebih kerasa banget kesedihan yang dialami Nawangnya. Kata-kata yang digunakan pun sangat nyaman. Aku lebih suka cerita ini dibandingkan dengan kisah keduanya 'Pulang'. Ngena banget dan sukses bikin aku nangis. Di kisah kedua, penggambaran perasaannya itu kurang greget. Kata-kata yang digunakan lumayan enak lah.

Kolaborasi yang cukup mengagumkan, tapi saya menemukan kesalahan di kisah kedua. Mungkin karena beda penulis. Yaitu pada saat Nawang berbicara "Sore, mas Mike" dan dituliskan juga mereka berdua -Nawang dan Mike- saling bicara, ngobrol. Tapi! karakter Nawang di kisah pertama itu tidak mau berhubungan sama sekali dengan siapa pun dari keluarga barunya. Nah ini malah nyapa dan ngobrol._-

2 comments:

  1. Aku lebih suka yang 'Pulang.' Lebih mengharukan, menurutku. :)

    Tapi, Take It juga bagus, aku suka jelang endingnya.

    ReplyDelete

pembaca yang keren adalah pembaca yang meninggalkan jejak :D
tapi tolong, jangan komen iklan atau promosi ya!